Kepala UTD Luwuk Terima Kunjungan Pimpinan Umum Media Globalrakyat.com

Luwuk, Globalrakyat.com — Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) Luwuk, dr. NHD. Gunawan, M.Kes., menerima kunjungan silaturahmi dari Pimpinan Umum Media Globalrakyat.com di ruang kantor UTD yang berlokasi di Kelurahan Bungin Timur, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, pada Senin pagi, 23 September 2025.

Dalam pertemuan tersebut, dr. Gunawan menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam kegiatan donor darah. Ia kembali mengingatkan moto UTD Luwuk, yakni “Setetes Darah, bisa meyelamatkan nyawa orang lain”, sebagai ajakan kemanusiaan agar masyarakat tidak ragu mendonorkan darah.

“Darah itu gratis, tidak diperjualbelikan. Pemerintah sudah mengalokasikan anggarannya,” tegas dr. Gunawan.

Pernyataan ini sekaligus asumsi keliru di masyarakat terkait distribusi darah yang dianggap berbayar atau kerap dinilai kosong.
Ia menjelaskan bahwa kekurangan stok darah biasanya disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kebutuhan mendesak akibat kecelakaan, operasi besar, serta keterlambatan distribusi logistik seperti kantong darah.

Baca Juga Berita Ini:  Karyawan Demo Minta Dirut Perumda Air Minum Kabupaten Banggai Dicopot, DPRD Janji Gelar RDP

“Darah tidak pernah benar-benar tidak ada, karena pasti ada. Namun, terkadang stoknya terbatas karena kondisi darurat dan logistik yang kadang terlambat datang,” jelasnya.

Lebih lanjut, dr. Gunawan
mengungkapkan bahwa kebutuhan darah di Luwuk ini bisa mencapai 6.000 kantong per tahun. Seluruhnya diproses langsung oleh UTD Luwuk, yang tidak hanya melayani pasien di Kota Luwuk, tetapi juga pasien rujukan dari Banggai Kepulauan (Bangkep), Banggai Laut (Balut), dan Ampana.

Ia menambahkan bahwa kekurangan darah bisa terjadi secara mendadak karena situasi darurat, misalnya pada korban kecelakaan atau ibu hamil yang membutuhkan transfusi segera.

“Pasien yang mencuci darah saja bisa membutuhkan sampai empat kantong darah dan itu semua gratis,” tutupnya.

Baca Juga Berita Ini:  Polisi Bubarkan Pesta Miras 5 Pemuda Di Batui, Banggai

Selain itu, keterlambatan pengadaan kantong darah juga dapat menghambat ketersediaan darah.

“Saya selalu menegaskan bahwa darah itu tidak bisa tidak ada. Kadang ada stok lima kantong, lalu tiba-tiba muncul kasus gawat darurat. Di situ kami kadang meminta keluarga pasien melakukan tukar darah. Nah, dari situ kadang muncul anggapan seolah-olah darah dijual, padahal itu hanya soal prosedur,” tandasnya.

Menutup pertemuan, dr. Gunawan menyampaikan harapannya agar sinergi antara UTD dan media massa dapat terus terjalin sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah sebagai wujud kepedulian dan aksi kemanusiaan.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *