Salakan, Globalrakyat.com – Ketua DPRD Banggai Kepulauan, Arkam Supu, S.Th.I., M.Si, menerima kunjungan dari sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk membahas keberlanjutan program transmigrasi di Desa Kindandal, Kecamatan Liang, Kabupaten Banggai Kepulauan.
Dalam pertemuan tersebut, para mahasiswa ITB menyampaikan rencana untuk melakukan survei dan penelitian lapangan terkait kondisi dan tantangan transmigrasi di Desa Kindandal selama empat bulan ke depan.
Ketua DPRD Bangkep, Arkam Supu, didampingi oleh Wakil Ketua I DPRD Rusdin Sinaling dan anggota DPRD dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), menyambut baik kedatangan para mahasiswa.
Ia menyampaikan apresiasi atas kesediaan mereka untuk datang dan meneliti secara langsung kondisi lapangan.
“Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa ITB yang sudah meluangkan waktu dan tenaganya untuk melihat langsung apa saja kendala dan potensi di wilayah transmigrasi Kindandal. Ini menjadi masukan penting bagi DPRD dan Pemda Bangkep dalam merancang kebijakan ke depan,” ujar Arkam Supu.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Bangkep, Rusdin Sinaling, mengungkapkan bahwa kondisi transmigrasi di Desa Kindandal cukup dilematis jika dibandingkan dengan wilayah transmigrasi lain seperti Toili, Mayayap, atau Banpres.
“Struktur sosial masyarakat dan kondisi geografis Kindandal sangat berbeda. Kita berharap, dari hasil kajian mahasiswa ITB, bisa muncul solusi konkrit yang dapat membuat warga kembali tinggal dan bertahan di daerah ini,” kata Rusdin.
Ia juga mengusulkan agar hasil dari kajian ini bisa menjadi dasar untuk pengalokasian anggaran, meski saat ini pemerintah pusat tengah menjalankan program efisiensi. Menurutnya, transmigrasi Kindandal memiliki potensi besar yang belum didukung optimal oleh masyarakat maupun pemerintah daerah.
Dalam kesempatan tersebut, ketua rombongan mahasiswa ITB, Doni, menyampaikan beberapa temuan awal di lapangan.
Ia menyoroti pentingnya pembangunan embung air, renovasi rumah-rumah warga yang rusak, dan perbaikan akses terhadap lahan pertanian.
“Warga tidak bisa bertahan kalau tidak ada air, rumah dalam kondisi rusak, dan lahan tidak bisa dimanfaatkan. Kami berharap, kawasan transmigrasi ini bukan hanya jadi tempat pemindahan penduduk, tetapi juga bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru,” ungkap Doni.
Sebagai penutup, Arkam Supu menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan langkah awal untuk membaca karakter wilayah serta melihat sejauh mana keseriusan pemerintah daerah dalam mengembangkan kawasan transmigrasi tersebut.
“Kita akan pantau dan evaluasi bersama Pemda Bangkep. Sekali lagi, terima kasih kepada adik-adik mahasiswa ITB atas komitmennya membangun Indonesia, khususnya Banggai Kepulauan. Semoga semua berjalan lancar dan mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” tutupnya.
Sumber: Victor Reppie
Kabiro Bangkep/Balut: Halil